Monday, December 17

Lost In Translation Part 2

Today's lost in translation:
dayarogu 1:
M: Etiek-san ada jam berapa bisa?
E: dari jam 3 sampai jam 4 Pak.
M: Ok, karau begitu jam tiga saja ya. Eh, no no no, jam tiga setengah saja.

Sambil membelakangi Msan aku tersenyum. Setengah empat? Tiga lewat tigapuluh? Jadi inget waktu SD kelas 5. Barusan balik ke Indo, masih bingung dengan bahasa Indonesia. Sering dibikin nangis di kelas karena ngga lancar baca. Tapi masalah jajan bakso, aku ngga mau kalah. Harga bakso dulu Rp.200 - 300. Uang jajanku sehari Rp.300,-. Dengan mantapnya aku berseru pada Ibu Kantin,'Ibu, baksonya dua ratus setengah ya? (maksudnya Rp.250) Ibu Kantin membetulkan dengan senyum setengah hati, "Dua setengah atau dua ratus limapuluh, itu yang bener." Aku tersipu.

dayarogu 2:
D: Excuse me M-san, but what is this right here?
M: That is WINGS.
D: I see, thank you.
M: You know 'Wings' right? Major company *jelasnya berapi-api* D: *manggut-manggut*
M: The son of 'wings' married with the daughter of 'jaram'. Sama-sama major company. Very good business move.
D: *Senyum sambil manggut-manggut sok ngerti. Dalam hati mikir...major company wings aku tahu... tapi jaram? jangan2 maksudnya JALan? Japan Airlines? Karena orang jepang ngga gitu tarthil ngomong 'L' nya... Hebat juga, orang jepang mau nikah ama orang asia tenggara pikirku. Duit knows no boundaries memang... -makin sok yakin menyimpulkan-
M: *merasa kalau sekretarisnya pura-pura ngerti padahal masih bingung, sehingga perlu penjelasan sedikit lagi* You know, our new office is made by 'Jaram' (kantor kita rencananya akan pindah ke Grand Indonesia.red).. 'Jaram'... You know, right?
D: *kurasa anggukan ku yang kedua layak dapat piala Oscar. Sambil terus berusaha menyimpulkan teka-teki di pagi hari tsb. Semua gara gara tulisan babeh M susah dibaca*
M: Major company marries with major company, very good prospect ya? *sambil ngangguk-ngangguk lalu melanjutkan kerjaannya*
D: *sedikit terdistraksi karena bayangan film meteor garden berkelebat di depan mata, dimana Tau Ming Shi dipaksa kawin dengan putri konglemerat 'A'... padahal cinta sejatinya adalah gadis miskin nan sassy, Sanchay (halah masih inget aja..)*
D: *sambil melanjutkan menyusun reimbursement entertainment expenses si babeh, sebuah lampu menyala di otaknya yang cenderung lebih banyak redupnya. AAHA! 'Djarum' toh maksudnya... halah... Ja -nya udah bener, tapi baca -rum nya pake aksen inggris 'ram'... Cape dehh...

Suatu ketika, datang sebuah jawaban e-mail dari babeh M:
Dian san, turimakashi banyak ya.

Today's vocaburary:
Hochikissu = Hotchkiss = eng ing eng......its a stapler!!!
Konsento = tadaaaa.... socket (colokan listrik)
jauuuuuuuhhh....

1 Comments:

At 7:25 AM, Blogger widya said...

halo mbak apa kabar? maaf nih baru sempet mampir, sok sibuk pisan:) baca postingan ini jadi inget aden nanti kalo balik indonesia, aku mesti ganbate ngajarin bahasa indo ya biar gak bilang dua ratus setengah hehehehehe........

mbak dian skrg kerja di perush jepang ya? boleh tahu dimana jeng? kalo ndak keberatan.

salam buat ibu ya mbak,masih inget sama aku nggak ya? walopun sudah sepuh masih keliatan cantiknya

 

Post a Comment

<< Home