Thursday, July 19

music = friends

the more the friends
the more the music

this post has nothing to do with friendster.
i just realized this when my cousin tetty came over to import her cds into my notebook.
a coupla years back she was studying in Memphis so I assumed her taste in music would be way different than mine. But I didn't mind. At least I get to try to listen to new music saved in my computer.
- the white stripes
- deelite
- jack johnson
- erykah badu
- ben harper
- iggy pop
- rufus wainwright
- fiona apple
- madonna
- sublime

another friend of mine Mita Koesnidar aka Raphael Hardikusumah is a music leech. you should've seen the collection in her batterred up canibalistic pc at her 3x3 spaceshuttle in Gondokusumanville.heaven is among my playlist playground when i hang out at her place.sewing some stuff just so i get to eat the following day or at least treat rapa for some delicious banana flambe (baca:pisang bakar.red) at Beverly Hills late at night.
-morrissey-the more you ignore me the closer i get
-nena- 99 red baloons
-maxwell - whenever-wherever-whatever
-lee rittenour - waiting in vain

tamie oetomo:
gregorian
neri per caso



abang novenandhana hidayat vijaya (love) introduced me to oldies music sung by a japanese jazz tenor named Emi Fujita. her arrangement and improvising in the remakes of old songs give a floating feeling just before you touch your head to your pillow on your bed.

moonriver
over the rainbow
what a wonderful world
fields of gold
loving you
leaving on a jetplane
wishes
perfect

are among some of 'our songs' which prove that even in this long distant relationship we can still have what other couples have. A song.

introduced to the beauty of barbara streissand, nana muskouri, andy williams, cat stevens, benjamin dan ida royani, tetty kadi, by Mama dan Papa...

Pilar, my punk rockin brother took me through endless nights of banging boomboxes in his room upstairs next to mine. With Nirvana, The Strokes, Gorrila Biscuits, Ramones, The Specials, Mariah Carey (yepp), Social Distortion, The Cure.

the more the music
the more the friends. coz I met Zia through my friend Jack Johnson.

Wednesday, July 18

Live Bus

Sore kemaren pulang kantor, Mba Yuli nawarin numpang mobilnya sampe Salemba. Aku sih hayo-hayo aja. Meski dalam hati aku prefer naik bis dengan rute biasa: Kopaja 19 - Halte Dukuh Atas - Bis Transjakarta - Shelter Sunan Giri - Mikrolet M04 - Jl. Angkur. Enaknya jalan sendiri tuh, bisa ngupingin ipod sambil ngompakin langkah dengan beat. Enaknya numpang mobil orang adalah kepastian dapet tempat duduk dan ngga perlu berdesak2an meringis-ringis munafik seakan2 ngga ikut2an ngedorong2 (padahal iya) ketika manusia2lainnya tak sabaran menyeruak kedalam bis Transjakarta. Hehehe...
Jadilah aku menumpang mobil Mba Yuli, didalamnya ngomongin masalah jodoh. And the moral of our chat was: "Have as many options as you can have and your destiny is the one that shines the brightest. Till then, bloom like a flower and cater to as many bees that visit you."
Di depan RSCM yang macet, mobil Soluna Biru yang kita tumpangi sempet dipepet Bis PPD gedha banget ampe ngegesek spion. Ngeri deh... Mba Yuli cuma bisa pasrah soalnya Pak Hendra lupa ama pesennya yang berbunyi, "Kalo Bajaj ama bis kota mending ngga usah dilawan deh...Ndra."
Aku berpisah di teras St. Carolus, tanpa lupa mengucap terima kasih untuk tumpangannya. Ga lama Metro Mini 49 menghampiri. Yes! Kosong... duduk deh di bangku kedua dari belakang pinggir jendela... Ga lama duduk, di pintu masuk sudah berdiri pengamen bis kota. Bawain lagu Glen-Perpisahan... duh suaranya bagus bangetttttttt.. ampe mau nangis suaranya cakep bener dah. Gue kerahin semua recehan di dalam tas gue buat tu pengamen. Total, sekitar Rp1.800 (sejatinya ongkos gue dari Psr Sunan Giri - Jl.Angkur). 2 lagu, keduanya indonesia punya. Tapi gue ngga kenal yang kedua kayaknya sih lagunya delon idol...ngga minat.
Eh, sampai di Utan Kayu ada pengamen lagi. This time he sang western alternative songs. Dirty Little Secret - All American Rejects and Keane's Everybody's Changing. Suaranya? STD kalo Dimas Djay bilang. Standar. Tapi dia enjoy banget bawainnya, kayak nyanyi buat diri sendiri. Sayang, duit di kantong gue tinggal selembar 50rban. Nyesel deh ngasih semua ke pengamen yang satunya (nyang masih duduk paling belakang sambil strumming his gitar and voice). Jadi sekedar anggukan, senyum miris dan tangan terangkat ke dada meminta maaf yang bisa gue beri. Senyum kan sedekah :). Ga banyak nyang ngasih duit ke pengamen kedua ini, yang langsung turun sesudah menadahkan kantong bekas permen. Padahal gue lebih demen lagu2 pengamen kedua... oh well, life is indeed a box of chocolates..

Trus berdialoglah pengamen pertama dengan kondektur Metromini

Pengamen: bawainnya lagu2 inggris sih... kan ngga semua orang ngerti.
Kondektur: Iya, jadi dapetnya ga banyak.

Dalam hati gue mikir, nih pengamen jiwa profesionalismenye jalan juga.

Eh, ngga lama dia mulai strumming2 lagi dibelakang gue, kali ini lagunya Elvis - Are you lonesome tonight. Lah?